Dari Tawanan Taliban Menjadi Mualaf: Perjalanan Spiritual Yvonne Ridley yang Menggetarkan Dunia

Daftar Isi

Dari Tawanan Taliban Menjadi Mualaf: Perjalanan Spiritual Yvonne Ridley yang Menggetarkan Dunia

Menjadi mualaf bukanlah keputusan spontan, seperti memilih makanan untuk disantap. Ini adalah hasil dari pergulatan batin, perjalanan spiritual panjang, dan pertimbangan mendalam atas makna hidup. Salah satu kisah mualaf dunia yang paling menggetarkan adalah kisah Yvonne Ridley, sebagaimana diulas dalam buku Dari Penjara Taliban Menuju Iman karya Anton Kurnia.

Setiap perjalanan hidup manusia sarat dengan misteri dan liku-liku yang tak terduga. Kisah Yvonne Ridley adalah contoh nyata bagaimana sebuah pengalaman ekstrem justru menjadi awal perubahan besar dalam hidup seseorang.

Siapa Yvonne Ridley?

Yvonne Ridley adalah seorang jurnalis Inggris ternama yang bekerja untuk Sunday Express dan Daily Express. Pada tahun 2001, saat meliput konflik di Afghanistan, ia diculik dan ditahan oleh Taliban selama 10 hari. Dunia internasional pun gempar, menyoroti nasib seorang wartawati Barat di tangan kelompok yang dikenal keras terhadap perempuan.

Namun, yang mengejutkan, pengalaman pahit itu tidak berakhir dengan kebencian. Justru, ia memantik perjalanan spiritual yang akhirnya membawa Yvonne Ridley memeluk Islam — sebuah keputusan yang mengubah seluruh arah hidupnya.

Mengapa Mereka Pindah Agama?

Mengapa Yvonne Ridley Memilih Menjadi Mualaf?

Buku Dari Penjara Taliban Menuju Iman membedah faktor-faktor mendalam yang melatarbelakangi keputusan besar Yvonne. Seperti banyak kisah konversi keyakinan lainnya, perubahan ini bukan semata akibat satu peristiwa, melainkan akumulasi pergulatan batin, pencarian makna hidup, dan evaluasi jujur terhadap kepercayaan yang ia anut sejak kecil.

Dibesarkan dalam keluarga Protestan yang taat di Stanley, County Durham, Inggris, Yvonne adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kecil, ia aktif di gereja, menjadi anggota paduan suara, bahkan sempat menjadi guru Sekolah Minggu. Namun, saat dewasa, kehidupannya mulai dilanda pergolakan, khususnya dalam hubungan asmara — tercatat ia mengalami tiga kali pernikahan sebelum usia 40 tahun.

Kesulitan hidup, rasa kehilangan arah, dan pertanyaan tentang makna sejati kehidupan akhirnya membawanya pada pencarian spiritual yang lebih dalam. Pengalamannya selama menjadi tawanan Taliban membuka jendela baru tentang Islam yang tidak pernah ia kenal sebelumnya — Islam yang penuh hormat, empati, dan logika.

Buku Ini Membuka Mata

Anton Kurnia menulis dengan gaya yang mengalir, mengajak pembaca memahami sisi manusiawi Yvonne Ridley. Buku ini tidak hanya sekadar menceritakan perubahan keyakinan seseorang, tetapi juga memperlihatkan bagaimana pengalaman traumatis justru bisa menjadi titik balik menuju kedamaian batin.

Yvonne Ridley sendiri, setelah menjadi mualaf, terus aktif dalam dunia jurnalisme dan menjadi pembela hak-hak perempuan serta Palestina. Ia juga menulis buku dan memberikan ceramah di berbagai forum internasional, menceritakan kisah transformasinya.


Perkenalannya dengan Muslim sebenarnya juga menjadi bagian dari kehidupan pernikahannya khususnya ketika ia menjalin asmara dengan Daoud Zaarourra, seorang lelaki Muslim asal Palestina. Daoud sendiri sebenarnya seorang kolonel PLO (Palestine Liberation Organization - atau yang kita kenal dengan Organisasi Pembebasan Palestina). Beberapa catatan mengenai Daoud, dia adalah mantan komandan Fatah (sayap militer PLO) di Lebanon tahun 1972-1976 dan dia dipercaya menjadi kepala intelijen pribadi Yasser Arafat. Yvonne bertemu dengan Daoud di Siprus ketika melakukan liputan jurnalistiknya tahun 1991.

Rupanya hubungan itu berlanjut walaupun Yvonne kembali ke Inggris tapi hubungan asmara itu berlanjut sampai Daoud mengunjungi kekasihnya itu sampai Yvonne hamil awal tahun 1992, walaupun hubungan mereka tidak sampai ke pelaminan. Walaupun ditentang oleh rekan-rekan Daoud di antara sejawatnya karena dianggapnya Yvonne bisa jadi perempuan mata-mata, tapi mereka berdua tetap menjalin hubungan. Buah cinta hubungan mereka akhirnya lahirlah anak bernama Daisy 3 Oktober 1992. Daoud akhirnya pindah ke Inggris, tapi hubungan mereka mulai mengalami masalah ketika Yvonne karena kesibukannya yang sangat tinggi menjadikan hubungan mereka mulai renggang.
 
Pindah Agama Sesuatu yang Biasa Terjadi

Memang keberhasilannya sebagai jurnalis kawakan memang menyita banyak waktunya. Tapi di sisi lain, kegagalannya dalam semua pernikahannya tentu menimbulkan banyak luka dalam kehidupannya. Tapi pengalamannya dalam penangkapan dirinya oleh Taliban menjadi catatan tersendiri baginya. Bahkan pengalamannya itu mengubah cara pandangnya mengenai Islam dan bahkan mendorongnya untuk belajar lebih banyak mengenai agama tersebut. Hubungannya dan kedekatannya dengan beberapa tokoh dan ulama Muslim tentu membawanya untuk akhirnya mengambil keputusan untuk berpindah agama.

Buku yang sangat menarik untuk dibaca karena memberi banyak inspirasi mengenai bagaimana perjuangan wanita Barat yang benar-benar memiliki ketertarikan dengan Islam. Seperti yang diungkap oleh penulisnya bahwa buku ini bukan sebuah "buku dakwah" yang hanya ditujukan kepada pembaca Muslim, tapi di dalamnya membawa banyak pesan-pesan kemanusiaan dan tentu pesan perdamaian termakhtub di dalamnya.
 

Kesimpulan

Dari Penjara Taliban Menuju Iman adalah buku yang menawarkan kisah nyata, penuh kejujuran, refleksi diri, dan inspirasi. Kisah Yvonne Ridley membuktikan bahwa perjalanan spiritual seseorang bisa lahir dari tempat dan situasi yang paling kelam.

Bagi Anda yang mencari inspirasi, memahami tentang konversi agama secara lebih dalam, atau sekadar ingin tahu sisi lain dari seorang jurnalis yang berani, buku ini layak untuk Anda baca.

Posting Komentar